Kupas Tuntas KPR Joint Income, Solusi Punya Rumah Untuk Pasangan Muda
Mimpi memiliki rumah sendiri seringkali menjadi salah satu tujuan utama bagi banyak orang. Namun, untuk sebagian besar individu, membeli rumah bisa menjadi tantangan finansial yang besar. Di sinilah peran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi sangat penting yang memberikan akses untuk memiliki rumah impian dengan cara membayar secara berkala melalui pinjaman dari bank atau lembaga keuangan.
KPR biasanya memiliki jangka waktu yang panjang, biasanya antara 5 hingga 30 tahun sehingga memberikan fleksibilitas kepada pembeli untuk memilih rumah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Jadi, Anda tidak harus menunggu sampai memiliki tabungan yang cukup untuk membeli rumah secara tunai. Tak hanya itu, beberapa negara termasuk Indonesia memiliki program KPR subsidi bantuan pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan rumah dengan biaya yang lebih terjangkau.
KPR Joint Income
Sudahkah Anda mengenal KPR joint income? Apa bedanya dengan KPR biasa? Mari kita bahas dalam artikel ini. KPR joint income adalah jenis KPR di mana suami dan istri menggabungkan penghasilan mereka untuk memenuhi persyaratan kelayakan dan membayar cicilan bulanan. Dalam KPR joint income, kedua pasangan bekerja sama untuk mengajukan pinjaman dan membayar cicilan sesuai kesepakatan, serta memiliki kepemilikan bersama atas properti yang dibeli dengan KPR tersebut. Umumnya syarat dan dokumen yang diperlukan untuk mengajukan KPR ini sama dengan pengajuan KPR biasa. Bedanya perlu melampirkan rekening koran pasangan Anda selama 3 bulan beserta fotokopi Akta Nikah dan Akta Pisah Harta Notaril yang didaftarkan ke KUA atau catatan sipil (jika ada).
Faktor yang Mempengaruhi Persetujuan KPR Joint Income
Persetujuan KPR tidak hanya tergantung pada pendapatan individu, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor terkait dengan pendapatan bersama. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi persetujuan KPR berdasarkan pendapatan bersama.
- Umur dan Status Pernikahan
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan bank atau lembaga keuangan atas pengajuan KPR joint income adalah umur dan status pernikahan. Bank atau lembaga keuangan biasanya memiliki batasan minimal usia pernikahan yang diperbolehkan mengajukan joint income. Selain itu, status pernikahan yang baik dan tidak dalam ambang perpisahan juga memberikan peluang lebih untuk pengajuan disetujui.
- Total Pendapatan Bersama
Total pendapatan bersama dari pasangan yang mengajukan KPR sangat mempengaruhi kemungkinan persetujuan KPR. Bank atau lembaga keuangan biasanya akan mempertimbangkan total pendapatan bersama sebagai dasar untuk menilai kemampuan untuk membayar cicilan KPR.
- Stabilitas Pendapatan
Stabilitas pendapatan bersama juga merupakan faktor penting dalam persetujuan KPR. Bank akan mempertimbangkan seberapa stabil pendapatan pasangan dari waktu ke waktu, apakah mereka memiliki pekerjaan tetap atau memiliki sumber pendapatan yang dapat diandalkan.
- Riwayat Kredit
Riwayat kredit bersama juga menjadi faktor penentu dalam persetujuan KPR. Bank akan meninjau riwayat kredit Anda dan pasangan, termasuk riwayat pembayaran pinjaman atau kartu kredit untuk menilai kedisiplinan dalam membayar utang. Dengan ini, bank atau lembaga keuangan akan mengetahui skor kredit sebagai indikasi kemampuan mengelola utang dan membayar cicilan secara tepat waktu.
- Dana Cadangan
Bank atau lembaga keuangan juga akan mempertimbangkan apakah pasangan memiliki dana darurat atau dana cadangan sebagai persiapan untuk keadaan darurat atau situasi tak terduga lainnya. Keberadaan dana darurat memberikan kepercayaan lebih kepada bank bahwa pasangan dapat memenuhi kewajiban pembayaran cicilan KPR.
Tips Mengajukan KPR Joint Income
Tidak sedikit orang yang tertarik mengajukan KPR joint income, berikut adalah sederet tips mengajukan secara bijak dan menguntungkan bagi Anda.
- Pilih Program KPR yang Sesuai
Pilih program KPR yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Perhatikan suku bunga, lama pinjaman, dan biaya tambahan yang terkait dengan setiap program KPR yang ditawarkan oleh bank atau lembaga keuangan. Idealnya, beban cicilan yang dimiliki tidak lebih dari 30% penghasilan bulanan.
- Lakukan Survei
Sudah sangat banyak bukan bank atau lembaga keuangan yang menawarkan fasilitas KPR joint income?. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan analisis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing lembaga yang berbeda. Anda bisa melakukan pembandingan suku bunga kemudian memilih KPR dengan tingkat suku bunga paling rendah agar cicilan KPR nantinya lebih terjangkau.
- Perhatikan Tenor Pembayaran
Jika Anda berniat mengambil KPR joint income, tenor yang panjang memiliki beberapa keunggulan yang bisa dipertimbangkan. Anda dan pasangan akan memiliki beban cicilan yang lebih ringan nantinya sehingga sisa pendapatan bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Selain itu, cicilan yang ringan juga akan mengurangi risiko kredit macet. Perlu jadi catatan bahwa tingkat suku bunga mungkin akan lebih besar, tetapi Anda akan lebih fleksibel dalam mengatur keuangan keluarga.
- Diskusikan Pembagian Cicilan
Pembagian cicilan perlu didiskusikan dengan matang untuk menghindari konflik yang tidak diinginkan. Anda bisa membagi cicilan sama rata 50:50 atau disesuaikan dengan besaran pendapatan masing-masing.
- Siapkan Uang Muka/ DP (Down Payment)
Sebelum mengajukan KPR joint income, akan lebih baik jika Anda dan pasangan sudah memiliki uang muka. Untuk besarannya sendiri tergantung pada kesepakatan, tetapi Anda bisa menyiapkan dana kurang lebih 30% dari harga rumah dan mengusahakan agar jumlah cicilan tidak lebih dari 70% harga rumah.
- Pertimbangkan Sejumlah Risiko yang Mungkin Terjadi
Sebagai langkah preventif, sebaiknya Anda dan pasangan mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi seperti penurunan pendapatan, perselisihan, perpisahan, atau bahkan kemungkinan terpahit menyangkut kematian. Dengan begitu, Anda dapat memiliki rencana atau strategi yang matang salah satunya dengan menyiapkan dana darurat. Selain itu, Anda juga bisa membuat perjanjian atau kontrak resmi yang sah secara hukum menyangkut permasalahan tersebut.
KPR joint income memberikan banyak kelebihan bagi pasangan yang ingin memiliki rumah sendiri. Dengan memanfaatkan pendapatan bersama, KPR memberikan aksesibilitas, pembayaran bersama yang terjangkau, dan manfaat finansial lainnya yang memungkinkan Anda mewujudkan rumah impian bersama pasangan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengambilan KPR joint income juga melibatkan kewajiban finansial yang serius, dan pasangan harus mempertimbangkan dengan cermat kemampuan dalam membayar cicilan KPR secara berkala sebelum mengambil keputusan. Dengan perencanaan yang matang dan keterlibatan finansial yang bertanggung jawab, KPR joint income dapat menjadi solusi yang cerdas dan berkelanjutan untuk kepemilikan rumah bersama.
Loan Market sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan hingga keperluan terkait berbagai macam jenis kredit dan pinjaman. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Loan market sudah tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 27 lembaga keuangan terpercaya, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat.
Written by: Mela Oktafiani
Intern Marcomm Loan Market
Editor: Theresia S. Tamba (SPV Marcomm Loan Market)