Pengajuan KPR Ditolak oleh Bank atau Lembaga Keuangan? Ini Dia Penyebabnya
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang ingin membeli rumah melalui sistem cicilan. KPR merupakan jenis pinjaman yang dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan kepada individu dengan tenor tertentu. Dengan skema seperti ini, Anda bisa membeli rumah dengan membayar down payment (DP) dan setelahnya bayar cicilan setiap bulan. Anda bisa cek kalkulator simulasi kredit dari Loan Market untuk mengetahui gambarannya.
Di Indonesia, terdapat dua jenis skema KPR, yaitu nonsubsidi dan subsidi. KPR nonsubsidi merupakan fasilitas kredit yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Sementara itu, KPR subsidi ditujukan khusus untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah guna membantu mereka memiliki hunian. Pemerintah telah mengatur KPR subsidi agar tepat sasaran dan mencegah adanya penyalahgunaan.
Namun, dalam pengajuan KPR tidak semua diterima oleh bank atau lembaga keuangan. Pengajuan KPR bisa saja ditolak karena beberapa faktor, berikut beberapa faktor yang menyebabkan KPR ditolak.
Penyebab KPR Ditolak
Masa Kerja Kurang
Dalam pengajuan KPR, beberapa bank biasanya menetapkan syarat minimal masa kerja untuk bisa mengajukan KPR. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Biasanya, masa kerja minimal yang disyaratkan adalah satu tahun bagi karyawan dan dua tahun bagi profesional atau wiraswasta. Persyaratan ini bertujuan untuk menilai stabilitas keuangan Anda, sehingga semakin jelas status dan lama masa kerja Anda, semakin besar pula peluang KPR Anda disetujui.
Dokumen Tidak Lengkap
Kelengkapan dokumen merupakan hal krusial dalam pengajuan KPR. Siapkan dan lengkapi semua dokumen yang dibutuhkan oleh bank sebagai bentuk persyaratan. Apabila terdapat dokumen yang tidak lengkap tentu akan membuat pengajuan KPR ditolak. Dokumen ini diperlukan untuk bank melakukan validasi atas pengajuan yang Anda lakukan. Oleh karena itu, kelengkapan dokumen untuk pengajuan KPR tidak boleh terlewat, karena hal ini menjadi syarat pengajuan KPR.
Pendapatan Tidak Stabil
Stabilitas pendapatan menjadi faktor penting yang dipertimbangkan oleh bank atau lembaga keuangan. Jika Anda tidak bisa memberikan bukti penghasilan yang stabil atau berada dalam risiko kehilangan pekerjaan dalam waktu dekat, kemungkinan besar pengajuan KPR akan ditolak karena pemberi meragukan kemampuan Anda untuk membayar cicilan secara rutin. Pendapatan yang tidak stabil menunjukkan bahwa penghasilan Anda mungkin tidak bisa memadai untuk memenuhi syarat pengajuan KPR.
Status Pekerjaan
Bank atau lembaga keuangan menetapkan status pekerjaan sebagai salah satu syarat penerimaan KPR dengan alasan yang jelas. Status pekerjaan yang stabil akan mengurangi risiko terjadinya keterlambatan pembayaran angsuran akibat kehilangan pekerjaan.
Riwayat Buruk dan Masuk Daftar Hitam BI Checking
Pemberi KPR juga menggunakan riwayat kredit, yang menjadi salah satu indikator untuk dilihat dalam pembayaran calon peminjam. Jika riwayat kredit buruk, tentu akan menimbulkan keraguan bagi pemberi pinjaman kepada peminjam untuk membayar cicilan secara teratur.
BI Checking (Bureau of Information Checking) adalah proses pengecekan data dan informasi terkait riwayat kredit individu atau lembaga untuk menilai risiko kredit. Proses ini mencakup peninjauan riwayat kredit, pembayaran pinjaman, hingga informasi keuangan lainnya yang relevan. Saat seseorang mengajukan KPR atau kredit lain, bank akan memeriksa skor kredit yang tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK). Jika skor kredit buruk atau masuk daftar hitam, besar kemungkinan pengajuan KPR akan ditolak.
Faktor Usia
Faktor usia juga bisa menjadi penghambat dalam pengajuan KPR, khususnya untuk menentukan tenor pengajuan yang diambil. Beberapa KPR memiliki tenor 20 bahkan 30 tahun lebih, jadi Anda bisa menghindari di atas usia produktif karena risiko ditolak lebih tinggi. Sebagai contoh, usia Anda 50 tahun saat pengajuan KPR dengan tenor 20 tahun, kemungkinan besar pengajuan Anda akan ditolak. Hal ini karena pihak bank akan memperkiraan usia pensiun saat cicilan KPR. Ini menjadi salah satu cara pihak bank atau lembaga keuangan memastikan peminjam dapat mampu membayar KPR hingga lunas.
Rumah Tidak Sesuai Standar
Rumah, sebagai objek KPR juga menjadi faktor ditolaknya KPR. Pemberi pinjaman biasanya menilai properti yang menjadi jaminan KPR. Jika dari penilaian rumah rendah atau rumah memiliki masalah struktural yang cukup signifikan, kemungkinan penolakan dari bank atau lembaga keuangan cukup besar. Selain itu, Anda juga harus pastikan dokumen dan status rumah jelas dan sah. Jangan sampai ada masalah pada dokumen rumah mulai dari kepemilikan hingga sengketa.
Cara Lolos Pengajuan KPR
Selesaikan Pembayaran Cicilan yang Lain
Hal terpenting dalam pengajuan peminjaman adalah memperbaiki cara pembayaran cicilan. Misalnya, jika sering melakukan pinjaman, baik melalui pinjaman online (pinjol) atau KPR di bank lain, sebaiknya dilunasi terlebih dahulu agar tidak mengalami kesulitan. Setelah itu, barulah mengajukan cicilan baru, sehingga tidak ada risiko gagal bayar di tengah jalan. Setelah melunasi utang, pastikan juga untuk meminta bukti pelunasan. Dengan ini juga menjadi bukti bahwa Anda akan membayar cicilan dengan sesuai kesepakatan.
Pilih Jaminan yang Tepat
Cara kedua yaitu dengan memastikan jaminan yang tepat. Pastikan jaminan yang disiapkan memiliki nilai yang memadai dan bersifat likuid. Likuid berarti jaminan tersebut mudah dikonversi menjadi uang tunai atau dijual dengan cepat.
Riset dan Cari Momen yang Tepat
Penting bagi Anda untuk memahami kondisi ekonomi terkini serta kebijakan bank terkait KPR yang diajukan. Sebelum mengajukan KPR, lakukan riset perbandingan antar bank untuk menemukan yang paling sesuai dengan kondisi keuangan Anda saat ini.
Sebelum mengajukan KPR, para peminjam wajib memperhatikan faktor-faktor tersebut sebagai bentuk pertimbangan. Hal ini dilakukan supaya para peminjam bisa memahami khususnya tentang keuangan pribadi, hingga dapat menunjukan pendapatan yang stabil.
Loan Market sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan hingga keperluan terkait berbagai macam jenis kredit dan pinjaman. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Loan Market sudah tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 29 lembaga keuangan terpercaya, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat. Tidak sampai situ saja, saat ini Loan Market memiliki website dan aplikasi Kalkulator KPR https://www.loanmarket.co.id/kalkulator-simulasi-kredit, sehingga lebih mudah dan praktis saat menghitung KPR. Unduh aplikasi melalui di Play Store dan App Store. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website Loan Market di https://www.loanmarket.co.id/.
Written by Rifqy Alief Abiyya (Intern Marcomm Loan Market & Ray White PPC)
Editor by: Mega Madani (Digital Marketing Marcomm Loan Market)
Approved by: Mega Madani (Digital Marketing Marcomm Loan Market)