Investor Asing Masih Melirik Pasar Indonesia Dikala Pandemi
Bank Indonesia (BI) mencatat, aksi jual di pasar finansial RI kembali berwarna. Berdasarkan data transaksi yang dilakukan pada tanggal; 7 hingga 10 September 2020, investor asing melakukan aksi jual Rp. 500 miliar di pasar keuangan domestik.
Dilansir dari Kompas.com, investor asing melego Rp 2,37 triliun di pasar saham, namun masih mencatat aksi beli di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,87 triliun. Sepanjang 2020, investor asing telah melakukan aksi jual di pasar keuangan domestik Rp 153,29 triliun. Pada Jumat (11/9/2020) tercatat pula yield SBN tenor 10 tahun naik di 7,04 persen.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, menyatakan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran serta dampak COVID-19 dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menilai industri perusahaan pembiayaan masih dilirik oleh investor asing. “Investor asing itu melihat market Indonesia berdimensi jangka menengah dan panjang. Kalau cuma melihat satu hingga dua tahun ke depan, tidak akan tinggi minat asing untuk ber-partner dengan multifinance lokal secara strategi,” ujar Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W. Budiawan kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9).
Indonesia memiliki populasi yang besar berserta consumption mapping review yang juga menjadi pertimbangan bagi investor asing. Oleh karena itu, hal ini merupakan pandangan positif mengenai pasar Indonesia yang dapat dijadikan sebuah acuan untuk terus berkembang dan bertumbuh.
Sumber :
Kontan
Kompas
CNBC