Fintech dan Digital Banking 2025
Platform perbankan digital Backbase dan IDC mengungkapkan bahwa perbankan digital akan menjadi pilihan utama nasabah di wilayah Asia Pasifik pada tahun 2025. Dilansir dari katadata.co.id, Regional Head Backbase untuk ASEAN dan India Riddhi Dutta dalam siaran Pers Selasa, 12 Mei menyatakan bahwa perbankan akan mulai mengintegrasikan dengan gaya hidup masyarakat. Indikasi ini terlihat dari hasil riset yang menyatakan 63% nasabah di Asia Pasifik akan memilih perbankan digital pada 2025.
Dengan seperempat dunia dalam kondisi lockdown karena COVID-19, menjadikan kegiatan bekerja maupun aktivitas masyarakat dilakukan dari rumah. Internet-pun telah menjadi jendela untuk dunia, dari sekolah online, e-commerce, tele-medicine, hingga streaming, pelayanan platform digital mengalami peningkatan penggunaan besar-besaran.
Sektor perbankan telah menyadari revolusi teknologi untuk sementara waktu sekarang. Fintech telah menjadi terobosan dan dikembangkan selama bertahun-tahun belakangan ini, dari perbankan digital hingga trading dengan frekuensi tinggi, teknologi telah berada di garis depan transformasi perbankan. Dilansir dari situs Backbase, penggunaan pelayanan berbasis digital ini memungkinkan bank untuk mengurangi biaya dan mendapatkan keunggulan dari pesaing mereka.
Diprediksi juga di tahun 2023, sebanyak 40% nasabah bank di Indonesia akan menggunakan layanan pendaftaran akun bank dan verifikasi secara digital. Laporan ini juga menyorot bahwa bank-bank Tier 1 dan Tier 2 di Indonesia akan beroperasi setidaknya dalam lima ekosistem gaya hidup pada tahun 2025.
Oleh sebab itu, Backbase dan IDC menyarankan agar industri perbankan berinvestasi pada pengembangan digital.
Sumber:
Backbase
Community Banking Brief
Katadata.id