Pemulihan Kredit UMKM & Restrukturisasi yang Kian Melandai
Penyaluran kredit perbankan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp1.220 triliun di Juli 2022. Angka tersebut tumbuh 18,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 17,6% (yoy) pada Juni 2022. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sejak Desember 2021, pertumbuhan kredit UMKM terus melampaui level pra pandemi. Secara beriringan, kredit restrukturisasi perbankan yang terdampak pandemi pun kian melandai. Sebagai financial aggregator, Loan Market berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia melalui berbagai layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu maupun kolektif.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyampaikan bahwa “Secara umum restrukturisasi keseluruhan turun, diikuti juga dengan restrukturisasi UMKM yang pada puncaknya mencapai Rp 335 triliun. Saat ini berada berada di bawah Rp 200 triliun, ini menunjukan cukup besar UMKM yang telah menyelesaikan program restrukturisasi”, paparnya pada rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI (31/8/2022). Dari pernyataan tersebut, Mahendra mengimplikasikan bahwa keberhasilan restrukturisasi yang beriringan dengan pertumbuhan kredit memberikan pertanda baik bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia pasca maraknya pandemi.
Menurut skala usahanya per bulan Juli 2022, kredit UMKM untuk skala mikro tumbuh 115,7% (yoy) menjadi Rp420,7 triliun, diikuti dengan kredit UMKM untuk usaha skala kecil yang juga tumbuh 22,7% (yoy) pada menjadi Rp 464,6 triliun. Sedangkan, kredit UMKM untuk skala menengah mencatat kontraksi sebesar 26,65% (yoy) menjadi Rp334,7 triliun. Kontraksi tersebut turun tipis dari kontraksi bulan sebelumnya yang mencapai 26,71% (yoy).
Jika ditarik secara keseluruhan, OJK mencatat kredit restrukturisasi perbankan yang terdampak pandemi terus mengalami penurunan. Mahendra menyampaikan bahwa kredit yang mendapatkan relaksasi waktu masa puncaknya mencapai Rp 830,47 triliun per Agustus 2020 hingga saat ini (terhitung sejak juli 2022) sudah mengalami penurunan menjadi Rp 560,41 triliun. Data tersebut menunjukkan hampir 40% kredit yang direstrukturisasi sudah kembali sehat dan dinyatakan keluar dari program.
Tentu saja, seiring dengan penurunan tersebut, jumlah debitur yang mendapatkan restrukturisasi juga ikut menurun menjadi 2,94 juta debitur per Juli 2022, dari 6,84 juta debitur di masa puncak restrukturisasi yaitu per Agustus 2020.
Ketua Dewan Komisioner OJK itu pun menambahkan bahwa sektor yang terdampak dengan nominal terbesar dari pandemi merupakan sektor perdagangan dan manufaktur. Hingga saat ini, kedua sektor ini mengalami perbaikan dengan penurunan masing-masing -30,60% dan 28,79% secara tahunan. Namun, tetap terdapat beberapa sektor yaitu akomodasi, makanan dan minuman yang masih berada di level cukup tinggi, dimana 42,69% dari sektor tersebut masih mengalami program restrukturisasi di perbankan.
Sedangkan, sektor yang masih terhitung lumayan tinggi namun sudah mulai melandai adalah sektor real estate dan sewa, dengan 17,90% kredit sektor ini masih restrukturisasi atau berada di angka Rp 51,87 triliun. Menurut Ferdy Refi Richard Kraus sebagai Leader dari Loan Market CBD Jakarta, “Restrukturisasi yang mulai menunjukkan pola menurun di sektor real estate, dan kredit UMKM yang meningkat menandakan perekonomian Indonesia yang mulai bangkit. Hal ini menjadi opening gateway bagi kita yang ingin mulai berinvestasi, membuka usaha, atau membeli aset”
Dengan peluang yang tersedia, Loan Market sebagai financial aggregator menyediakan berbagai layanan, seperti Kredit Rumah, Multiguna, Kredit Modal Usaha, Deposito, Kredit Investasi serta Kredit Take Over. Loan Advisers kami merupakan profesional dalam bidang finansial, siap memberikan pelayanan dan solusi terbaik seputar pilihan pinjaman yang tepat dan sesuai dengan kondisi para nasabah.
Loan Market merupakan sister-company dari Ray White, agen properti terbesar di Indonesia. Loan Market membuka perjalanannya dan menjadi penggagas jasa keuangan di Indonesia pada 2017 untuk selalu mengedepankan kebutuhan masyarakat akan dana dengan membantu dan menemukan pilihan pinjaman yang sesuai akan kebutuhan nasabah.
Loan Market telah bekerja sama dengan lebih dari 32 institusi keuangan (lenders) baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi, serta memiliki 21 kantor cabang dan lebih dari 200 Loan Advisers yang tersebar di kota-kota besar Indonesia. Loan Market telah resmi tercatat di Otoritas Jasa Keuangan sejak 2019.
Sumber: Katadata, Kompas, Kontan, CNN.