KPR 35 Tahun, Tantangan atau Peluang bagi Generasi Z?
Generasi Z atau akrab dikenal Gen Z merupakan sekelompok individu yang lahir dalam kurun waktu tahun 1990-an hingga tahun 2010-an. Memasuki usia dewasa, Gen Z seringkali dianggap sebagai generasi yang penuh ambisi dalam segala hal baik dari segi akademis, karir, hingga finansial. Salah satu ambisi Gen Z masa kini adalah keberhasilan untuk mempunyai rumah sendiri sebagai bentuk keberhasilan karir dan finansial. Dalam menjawab kebutuhan perumahan generasi tersebut, muncul wacana mengenai skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 35 Tahun sebagai solusi yang menarik.
Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 35 Tahun merupakan regulasi yang diusulkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). KPR 35 tahun adalah jenis pinjaman yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan kepada individu untuk memiliki rumah dengan tenor 35 tahun.
KPR 35 Tahun memberikan jangka waktu pembayaran yang lebih panjang dibandingkan dengan tenor KPR pada umumnya. Skema KPR 35 Tahun memberikan Generasi Z dapat memberikan keleluasaan dalam mengelola anggaran bulanan, khususnya bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja dan mungkin memiliki keterbatasan finansial. Dengan tenor yang lebih panjang, angsuran bulanan KPR 35 Tahun dapat menjadi lebih terjangkau bagi Generasi Z yang mungkin masih dalam tahap pembentukan karir. Angsuran yang terjangkau dapat memberikan stabilitas finansial dan memungkinkan mereka untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya.
Meskipun angsuran bulanan lebih terjangkau, total biaya bunga yang dibayar selama 35 tahun dapat lebih tinggi. Selain itu, skema pembayaran dengan tenor yang panjang di sisi lain membuat Gen Z akan semakin lama menanggung beban kredit. Justru hal ini mungkin akan menjadi hal yang tidak menguntungkan, terlebih jika mengajukan KPR di masa pensiun. Pihak pemerintah dan perbankan atau lembaga keuangan lain perlu mempertimbangkan untuk memperhatikan usia calon debitur saat hendak melakukan akad KPR. Hal ini untuk memastikan kesediaan dan kemampuan mereka untuk melunasi KPR hingga akhir.
"Sebagai perusahaan agregator, Loan Market mendukung skema KPR 35 tahun sebagai langkah cerdas, namun kami juga aktif mencari solusi holistik seperti pembangunan perumahan berbiaya rendah, program subsidi, dan kerjasama dengan sektor swasta. Selain itu, di Loan Market, kami menyediakan beragam opsi pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta berkomitmen memberikan edukasi finansial kepada Generasi Z untuk keputusan finansial yang berkelanjutan. Bersama, kita menciptakan solusi inklusif untuk mempermudah kepemilikan rumah." - Sari Dewi, CEO Loan Market (Indonesia)
Keputusan untuk mengambil KPR dengan tenor panjang juga harus disertai dengan pemahaman mendalam tentang risiko dan tanggung jawab finansial jangka panjang. Itu berarti, pemerintah harus bisa memastikan bahwa program ini memang benar-benar memberikan solusi bagi Gen Z yang berkeinginan memiliki hunian pribadi. Skema cicilan KPR 35 Tahun harus dibuat dengan terjangkau dan fleksibel agar Gen Z mampu menyesuaikan dengan kondisi keuangannya.
Dengan demikian, Loan Market (Indonesia) hadir dengan harapan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan pemerataan pembangunan. Dengan menawarkan skema KPR yang beragam dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial Gen Z untuk mempermudah pembiayaan kredit. Tak sampai di situ, Loan Market (Indonesia) sebagai financial aggregator pertama di Indonesia menyediakan jasa konsultasi mengenai pengajuan hingga keperluan terkait berbagai macam jenis kredit dan pinjaman. Loan Market menawarkan jaringan eksklusif dengan berbagai partner baik dari perbankan, multifinance, fintech, dan koperasi untuk memudahkan masyarakat dalam menemukan skema pinjaman yang tepat. Loan market sudah tercatat di OJK sejak 2019 berkomitmen untuk terus menyediakan informasi yang akurat, membandingkan penawaran dari 27 lembaga keuangan terpercaya, menyediakan layanan konsultasi untuk membantu membuat keputusan finansial yang tepat.